BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu
organisasi yang baik dan mempunyai orientasi visi misi kedepan harus mempunyai
seorang pemimpin yang baik pula, pimpinan dalam organisasi adalah jabatan atau
posisi seseorang dalam sebuah organisasi, bertugas untuk mengatur segala
sesuatu mengenai kebijakan dan keputusan dalam melangkah dan menjalankan
organisasi tersebut. Kepemimpinan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam manajemen. Memahami dan mengenal
berbagai aspek manajemen pendidikan merupakan salah satu kemampuan dasar yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Karena seorang pemimpin di samping tugas
pokoknya mengatur atau memimpin, ia juga berfungsi sebagai manajer pendidikan.
Perilaku pemimpin yang positif dapat mendorong kelompok dalam mengarahkan dan
memotivasi individu untuk bekerja sama dalam kelompok, dalam rangka mewujudkan
tujuan organisasi. Pemimpin dalam
sebuah organisasi mempunyai tugas yang besar yaitu bertanggung jawab atas semua
kinerja organisasi yang dia jalankan, pemimpin yang baik harus mempunyai
kemampuan memimpin dan mengarahkan, meotivari, melindungi dan mengatur jalannya
kinerja dari setiap bidang yang terkait dalam organisasi. Kepemimpinan sendiri
memiliki beberapa penggolongan sesuai dengan karakter dan sifat seorang
pemimpin. Gaya kepemimpinan akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil dari
organisasi, organisasi apapun baik organisasi dalam dunia pendidikan maupun non
pendidikan.
Konsep dasar dari
organisasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah kehidupan manusia
karena pada kenyataannya manusia hidup itu selalu berada dalam organisasi yang
bersifat baik secara sadar maupun tidak sadar. Menurut Hermawan Darman,
Sekolah sebagai suatu organisasi juga dipandang sebagai sistem sosial yang
terbuka terhadap lingkungan organisasi (Manajemen Pendidikan, 2010 : 83).
Sekolah yang salah satunya mempunyai sifat sosial dalam dunia pendidikan yang
lebih difokuskan dalam organisasi sekolah yang memegang penuh kebijakan dan
keputusan adalah kepala sekolah, organisasi sekolah mempunya susunan pengurus
atau staf yang mempunyai misi dan visi untuk menghasilkan output yang baik dan
nilainya mampu bersaing dalam dunia perguruan tinggai maupun dunia pekerjaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan
menurut menurut George R. Terry, Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi
orang-orang, agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok, ini
selaras dengan pendapat Howard H. Hoyt, dalam bukunya Aspect of Modern
Public Administration, “Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah
laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang. Bahkan untuk mempengaruhi dan
membimbing seseorang demi mencapai tujuan-tujuan tertentu mempunyai cara dan
seni sendiri, sering kita mengartikan bahwa pemimpin itu orientasinya hanya memerintah
tanpa melihat apakah perintah itu bisa di terima oleh bawahan dan anggota
organisasi yang dipimpinnya, jadi dalam teori dari beberapa ahli ini diharapkan
pemimpin mempunyai sisi seni untuk menentukan arah kebijakan dan keputusan
tanpa menimbulkan sebuah konflik baik dari atasan kebawahan maupun sebaiknya.
Disinilah pentingnya pemimpin mempunyai kemampuan mempengaruhi. Agus Dharma
mendefinisikan, “Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas seseorang
dan sekelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu”. Bahkan
organisasi yang bergerak dalam kegiatan-kegiatan negatifpun harus mempunyai
pemimpin yang telah disampaikan oleh beberapa ahli.
Selanjutnya Robert
Kreither dan Angelo Kinicki mengatakan bahwa kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi
anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara sukarela. Pengertian ini
menekankan pada kemampuan pemimpin yang tidak memaksa dalam menggerakkan
anggota organisasi agar melakukan pekerjaan/kegiatan yang terarah pada tujuan
organisasi. Pengertian ini sejalan dengan pendapat yang dikatakan James A.F.
Stoner dan Charles Wankel (1986: p455) bahwa kegiatan mengarahkan berarti
mempengaruhi.
Dari uraian-uraian
tentang pengertian kepemimpinan diatas, dapat diidentifikasikan unsur-unsur
utama sebagai esensi kepemimpinan, yaitu :
1.
Unsur pemimpin atau
orang yang mempengaruhi
2.
Unsur orang yang
dipimpin sebagai pihak yang dipengaruhi
3.
Unsur interaksi
atau kegiatan/usaha dan proses mempengaruhi
4.
Unsur tujuan yang
hendak dicapai dalam proses mempengaruhi
5.
Unsur perilaku/kegiatan
yang dilakukan sebagai hasil mempengaruhi.
B.
Macam-macam gaya
dan tipe kepemimpinan
Setiap organisasi
dapat dikatakan berhasil dalam menjalankan visi dan misi organisasi itu karena
seorang pemimpin mempunyai perilaku dan gaya atau tipe kepemimpinan yang mampu
mengarahkan dan membimbing seluruh anggota untuk mencapai visi dan misi yang
sudah ditetapkan oleh organisasi tersebut. Menurut Haris Suprapto
perilaku-perilaku yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah (1)
kemampuan mempengaruhi; (2) Kemampuan mengarahkan; (3) Kemampuan membimbing;
(4) Kemampuan memotivasi; (5) Kemampuan mengendalikan; (6) Kemampuan mengatasi
masalah. Kesemua perilaku-perilaku ini yang harus dimiliki oleh seorang
pimpinan untuk menjadikan organisasi yang dia kelola dapat mencapai tujuan.
Sedangkan
kepemimpinan sendiri terdapat beberapa gaya atau tipe kepemimpinan, dari
berbagai literatur dan sumber semua mengarah dan mengelompokan menjadi enam
gaya kepemimpinan antara lain (Suprapto Haris) :
a.
Tipe kepemimpinan
Visioner yaitu tipe kepemimpinan yang menpunyai ciri pemimpin yang memiliki
wawasan yang luas, Mempunyai visi yang
kuat, Suka memancing ide –
ide orang lain untuk mencapai visi,Suka menerima kritik atau saran dari manapun, Memberi kebebasan kepada bawahan, Mementingkan kepentingan bersama dan
terbuka.
b.
Tipe kepemimpinan
Demokratis yaitu tipe kepemimpinan yang mempunyai ciri pemimpin yang memiliki
wawasan yang luas, mempunyai wawasan kedepan, pandai memberi motivasi,
mempunyai inovasi, berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan, memberi
kebebasan kepada bawahannya dan mempunyai komitmen yang tinggi.
c.
Tipe kepemimpinan
Partisipatip yaitu tipe kepemimpinan yang mempunyai ciri pemimpin yang memiliki
kepemimpinan yang mempunyai ciri pemimpin yang memiliki wawasan yang luas,
mempunyai wawasan kedepan, pandai memberi motivasi, suka menerima saran orang
lain, menghargai pendapat orang lain, memberi kebebasan terhadap bawahan, suka
melibatkan orang laindalam pengambilan keputusan.
d.
Tipe kepemimpinan
Otoriter yaitu tipe kepemimpinan yang mempunyai ciri pemimpin yang memiliki
wawasan yang luas, suka memerintah orang lain, suka mengancam, suka memaksakan
kehendak, berperilaku keras, tidak menghargai pendapat orang lain, orientasi
pada kekuasaan.
e.
Tipe
kepemimpinan Karismatik yaitu tipe kepemimpinan yang mempunyai ciri
pemimpin yang memiliki wawasan yang luas, mempunyai pengaruh kepada masyarakat
atau pengikutnya, mempunyai visi kedepan yang menarik, masyarakat atau
pengikutnya mempunyai kepercayaan yang besar kepada pimpinannya, mempunyai
kepercayaan tinggi yang besar, dirinya sebagai model
atau simbol nilai-nilai baru yang ditiru oleh pengikutnya, memiliki keberanian
dan pendirian yang kuat untuk mewujudkan visinya
f.
Tipe
kepemimpinan tranformasional yaitu tipe kepemimpinan yang mempunyai ciri
pemimpin yang memiliki wawasan yang luas, para pemimpin dan pengikutnya saling menaikkan diri ke tingkat moralitas
dan motivasi lebih tinggi, para pemimpin menggerakkan kebutuhan-kebutuhan tingkatan yang lebih tinggi
kepada pengikutnya, para pengukutnya ada kepercayaan, kekaguman, kesetiaan, dan hormat kepada
pemimpinnya, para pemimpin mentranformasi dan memotivasi kepada
para pengikutnya tentang pentingnya pekerjaan dan organisasi daripada
kepentingan dirinya sendiri.
C.
Pengertian Organisasi
Sekolah
Dalam
kehidupan modern saat ini betapa pentingnya organisasi bagi manusia, sehingga
organisasi mendominasi kehidupan manusia. Manusia lahir, hidup dan bekerja
tidak dapat terhindar dari organisasi. Seperti halnya manusia pada saatnya akan
mengalami kematian, demikian pula dalam alam modern manusia pun tidak bisa
menghindar dari keterkaitannya dengan organisasi.
Setiap
dan semua organisasi merupakan kumpulan sejumlah manusia (dua orang atau lebih)
sebagai anggota organisasi, termasuk di dalamnya para pemimpin (manajer),
setiap hari saling berinteraksi satu dengan yang lain, baik dalam melaksanakan
pekerjaan maupun kegiatan lain diluar pekerjaan.
Pengertian sekolah
sebagai organisasi dan sistem saat ini sudah dikenal oleh berbagai praktisi
yang berkonsentrasi dalam dunia pendidikan. Sebagai insan yang berkonsentrasi
dalam dunia pendidikan hal pertama yang harus kita mengerti adalah organisasi,
semua pandangan organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur
atau susunan yakni dalam penyusunan atau penempatan orang-orang dalam suatu
kelompok kerja sama, dengan maksud menempatkan hubungan antara orang dalam
kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing. Penentuan
struktur hubungan tugas dan tanggung jawab itu dimaksudkan agar tersusun suatu
pola kegiatan untuk menuju ke arah tercapainya tujuan bersama.
Sebagaimana
terangkum dalam Liweri (1997) beberapa ahli mengemukakan pengertian tentang
organisasi. Victor A. Thompson, 1969 menyatakan bahwa sebuah organisasi adalah
integrasi impersonal dan sangat rasional atas sejumlah spesialis yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.
Menurut Prof.Dr.S.P
siagian Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerja sama untuk tujuan bersama. Dalam hal ini selalu
terdapat hubungan antara seorang/kelompok yang disebut pimpinan dan
seorang/kelompok orang yang disebut bawahan. sedangkan manurut Chester I.
Barnard Organisasi adalah suatu sistem tentang aktivitas-aktivitas kerja sama
dua orang atau lebih, sesuatu yang tak berwujud dan bersifat pribadi.
Selanjutnya James D. Mooney mendefinisikan Organisasi itu adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai sesuatu tujuan bersama.
Dari
definisi-definisi tersebut dapat kita lihat, bahwa para pakar melihat
organisasi dari berbagai pandangan, seperti : James D. Mooney dan John D.
Millet melihat organisasi sebagai kumpulan orang. Sedangkan Chester I. Barnard,
Herbert A. Simon dan Fermont A. Kast, dan James Rosenweig melihat organisasi
dari sistem kerja sama, sistem hubungan atau sistem sosial.
Jadi organisasi
adalah aktivitas dalam membagi-bagi kerja, menggolong-golongkan jenis
pekerjaan, memberi wewenang, menetapkan saluran perintah dan tanggung jawab,
ini tak jauh berbeda dalam organisasi yang dijalankan di sekolah. Sekolah
sebagai organisasi sosial memandang organisasi dalam konteks sistem sosial yang
memiliki tujuan tertentu dan merupakan tujuan bersama. Organisasi sosial
mempunyai ciri mempunyai ketergantungan satu sama lain, kejelasan anggota,
perbedaan dengan lingkungannya, hubungan sosial yang kompleks, dan budaya
organisasi yang khas (Hermawan Darman, 2010 : 79). Menurut Hoy Miskel
(Manajemen pendidikan, 2010 : 80 ) Elemen kunci sekolah sebagai organisasi
sosial antara lain :
a.
Struktur yaitu meliputi peran dan harapan hirarki
birokrasi, posisi dan regulasi.
b.
Individu yaitu interaksi organisasi yang diatur oleh struktur
organisasi memiliki kebutuhan keyakinan dan pengalaman tersendiri sesuai kebutuhan
keyakinan, dan pemahaman atas pekerjaan yang dilakukan.
c.
Culture Mempresentasikan sesuatu yang tidak tertulis dalam
organisasi meliputi nilai-nilai, noema-norma bersama, kebersamaan, kebiasaan
kerja, cara berfikir dan sebagainya.
d.
Politics merupakan
kekuatan informal yang memunculkan penyeimbang bagi kekuatan organisasi formal.
e.
Environtment adalah sesgala sesuatu yang berada di luar organisasi
sebagai sistem sosial.
f.
Outcomes adalah hasil yang dicapai oleh proses transformasi
berbagai input.
g.
Internal
feedback loops umpan balik internal yang muncul dari
berbagai interaksi dari berbagai komponen sub sistem.
h.
Exkternal
feedback loops umpan balik eksternal yang muncul dari interaksi
lingkungan internal sekolah dengan lingkungan eksternal sekolah.
D.
Peran Kepemimpinan dalam Organisasi Sekolah
Adapun
peran kepemimpinan adalah sebagai suatu pengorganisasian yang merupakan susunan
prosedur, tata kerja, tata laksana, dan hal-hal yang mengatur organisasi itu
agar bisa berjalan lancar. Melalui pengorganisasian diatur pembagian kerja,
hubungan kerja, struktur kerja dan pendelegasian wewenang. Selain itu dalam
kehidupan organisasi kepemimpinan adalah bagian dari tugas utama yang harus
dilaksanakan. Tetapi untuk merumuskan apa yang dimaksud fungsi kepemimpinan
adalah sama sulitnya memberikan definisi tentang kepemimpinan itu sendiri.
Kesulitan
ini terjadi sebab kepemimpinan menarik perhatian para pakar untuk menelitinya,
sehingga melahirkan penelitian kepemimpinan yang berbeda-beda, hampir sebanyak
mereka para pakar yang melakukan penelitian. Masing-masing hasil penelitian
berdiri sendiri tidak saling terkait sesuai dengan latar belakang konsep yang
dimiliki oleh para pakar. Timbullah berbagai macam pendekatan di bidang
kepemimpinan, lahirlah pendekatan sifat, perilaku, situasi dan pendekatan
kontingensi. Walaupun demikian, untuk lebih memahami fungsi kepemimpinan lebih
lanjut perlu lebih dulu mempelajari makna yang terkandung dalam definisi.
Ada beberapa definisi tentang pemimpin yang mana dari
definisi-definisi tersebut mengandung indikasi bahwa serangkaian tugas yang
perlu dilaksanakan oleh seorang pemimpin, adalah :
a.
Membangkitkan
kepercayaan dan loyalitas bawahan
b.
Mengkomunikasikan
gagasan kepada orang lain
c.
Dengan berbagai
cara mempengaruhi orang lain
d.
Seorang pemimpin
adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan dibanggakan.
Sedang dari definisi berikutnya memberikan indikasi bahwa
:
a.
Seorang pemimpin
berfungsi sebagai orang yang mampu menciptakan perubahan secara efektif di
dalam penampilan kelompok
b.
Seorang pemimpin
berfungsi menggerakkan orang lain sehingga secara sadar orang lain tersebut mau
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
Fungsi menurut pendapat kedua pakar adalah sebagai
berikut :
1.
James A.F. Stoner Berpendapat
bahwa seorang pemimpin mempunyai 2 fungsi pokok, yaitu :
a.
Task related atau
problem solving function, dalam fungsi ini pemimpin memberikan saran dalam
pemecahan masalah serta memberikan sumbangan informasi dan pendapat.
b.
Group maintenance
function atau social function meliputi pemimpin membantu kelompok beroperasi
lebih lancar, pemimpin memberikan persetujuan atau melengkapi anggota kelompok
yang lain.
2.
Selznick yang
disitir oleh Richard H. Hall dalam bukunya yang berjudul Organization Structure
and Process (1982).
Ada empat macam tugas penting seorang pemimpin:
a.
Mendefinisikan misi
dan peranan organisasi (involves the definition of the institutional
organizational mission and role)
b.
Seorang pemimpin
adalah pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of
purpose)
c.
Mempertahankan
keutuhan organisasi (to defend the organization’s integration)
d.
Mengendalikan konflik internal yang terjadi di
dalam organisasi (the ordering of internal conflict).
Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik.
Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat
berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan.
Sedangkan sifat unik, menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki
ciri-ciri yang menempatkan sekolah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi
proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat
manusia.
Karena sifatnya yang kompleks dan unik, sekolah sebagai
organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Keberhasilan sekolah
adalah keberhasilan kepala sekolah sebagai pemimpin organisasi.
Kepala sekolah dapat dipandang sebagai pejabat formal
sekaligus berperan sebagai manajer, sebagai pemimpin, sebagai pendidik dan yang
tidak kalah penting seorang kepala sekolah juga berperan staf.
Apabila seorang kepala sekolah ingin berhasil
menggerakkan para guru, staf dan para siswa berperilaku dalam mencapai tujuan
sekolah, maka yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah sebagai seorang
pemimpin organisasi adalah :
a.
Menghindarkan diri
dari sikap dan perbuatan yang bersifat memaksa atau bertindak keras terhadap
para guru, staf dan para siswa;
b.
Harus mampu
melakukan perbuatan yang melahirkan kemauan untuk bekerja dengan penuh semangat
dan percaya diri terhadap para guru, staf dan siswa.
BAB III
KESIMPULAN
Pemimpin pada
hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku
orang lain di dalam kerjasama dengan menggunakan kekuasaan.
Dalam praktiknya,
gaya kepemimpinan berkembang menjadi beberapa tipe atau tipologi kepemimpinan.
Menurut Siagian, yaitu menjadi tipe otokratis, tipe militeristis, tipe
paternalistis, tipe karismatik dan tipe demokratis yang semuanya bisa saling
berkaitan.
Fungsi
kepemimpinan hendaknya diartikan seperti motto Ki Hadjar Dewantara, yaitu di
depan menjadi teladan, di tengah membina kemauan, di belakang menjadi pendorong
atau memberi daya.
Proses
kepemimpinan dan/atau manajemen di lingkungan sebuah organisasi termasuk
sekolah berlangsung dalam bentuk interaksi antar individu, antara individu
dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Atmodiwirio,
Soebagio ( 2005 ), Manajemen Pendidikan
Indonesia, Jakarta: PT.
Ardadizya, .
Fatah,
Nanang ( 2004 ), Landasan Manajemen Pendidikan,
Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nawawi,
Hadari ( 2003 ), Kepemimpinan
Mengefektifkan Organisasi, Yogyakarta, Gadjah
Mada University Press.
Nurkholis
( 2003 ), Manajemen Berbasis Sekolah,
Jakarta: PT. Grasindo.
Wahjosumidjo
( 2001 ), Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com