EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER


ABSTRAK
EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
DAN PENDEKATAN SISTEM

Sistem informasi manajemen mulai berkembang pada tahin 1960-an sebagai akibat dari makin meningkatnya kecepatan dan kekuatan komputer. Informasi haruslah relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap. Perkembangan (evolusi) sistem informasi berawal dari sistem pengolahan transaksi (SPT) kemudian berkembang pula Sistem Informasi Manajemen (SIM), sistem manajemen database (SMDB/DBMS), sistem informasi perkantoran atau otomatisasi perkantoran, sisitem pendukung keputusan (SPK/DSS), sistem pakar (SP/ES), sistem informasi eksekutif (SIE/EIS), dan sistem informasi strategic atau strategic information sistem (SIS). Pendekatan sistem adalah sebagai perluasan dari metode pemecahan masalah.
Kata kunci : evolusi sim, pendekatan sistem


BAB I
PENDAHULUAN

            Sistem Informasi Manajemen mulai berkembang pada tahun 1960-an sebagai akibat dari makin meningkatnya kecepatan dan kekuatan komputer. Penambahan kekuatan dan kecepatan komputer ini telah mendorong para manajer untuk tidak hanya menggunakan komputer sebagai alat untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi pengolahan data, tetapi para manajer berpikir bahwa kecepatan dan akurasi bukan segalanya, yang penting adalah informasi yang dihasilkan harus berkualitas dapat digunakan dapat digunakan secara efektif.
            Informasi haruslah relevan, tepat waktu, akurat, dan lengkap. Perubahan yang terjdi dari konsep data prosesing sistem ke sistem informasi manajemen pada dasarnya adalah perubahan dalam kepentingan. Saat konsep prosesing sistem digunakan, penekanan lebih banyak ke masalah bagaimana mempercepat pengolahan data dan meningkatkan akurasi sedangkan pada konsep sistem informasi manajemen penekanan lebih banyak pada kualitas informasi. Bagi perusahaan yang telah menerapkan prosessing system, transisi dari prosesing sistem ke sistem informasi manajemen secara konsep dilakukan dengan menambahkan suatu aplikasi sistem informasi manajemen yang dapat mengolah data hasil dari posessing sistem secara terpadu menjadi informasi.
            Bagi perusahaan yang belum menerapkan prosessing system hal diatas suli dilakukan. Bagi kelompok perusahaan ini, pengembangan sistem informasi manajemen harus diawali dengan pengembangan prosessing sistem atau sistem pengolahan transaksi (SPT) yang memiliki fungsi, yaitu mengolah data tentang aktifitas transaksi perusahaan sehari-hari di berbagai fungsi organisasi.
            Pada periode-periode selanjutnya bersamaan dengan meningkatnya kemampuan komputer dan kebutuhan para manajer maka berkembang pula konsep-konsep lainnya disamping konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM), yaitu konsep sistem manajemen database (SMDB)/DBMS), sistem informasi perkantoran atau otomatisasi perkantoran (SIP/OA), sistem pendukung keputusan eksekutif (SIE/EIS), dan Sistem Informasi Strategi atau Strategic Information Sistem (SIS).
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
1.      Sistem Informasi Manajemen dan Fungsi Bisnis
Pengembangan suatu sistem informasi manajemen dapat mencakup di dalamnya pengembangan sistem pengolahan transaksi bila SPT/prosessing system yang selama ini digunakan oleh perusahaan atau data yang dihasilkan oleh perusahaan atau data yang dihasilkan oleh SPT/prosessing sistem tersebut tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun SIM. Alasan mengapa pengembangan sistem informasi manajemen berdasarkan SPT yang ada sulit dilakukan diantaranya adalah :
a.       Aplikasi SPT suatu fungsi bisnis (organisasi) sulit diintegrasikan satu sama lainnya karena suatu masalah yang dapat dipecahkan.
b.      SPT memiliki data yang sama dengan SPT lainnya tetapi dengan format yang berbeda.
c.       Manajer masing-masing fungsi bisnis merasa SPT di bagiannya adalah terbaik sehingga sulit dilakukan kompromi (memberi dan menerima) untuk penyatuan.
d.      Pimpinan suatu organisasi tidak dapat memutuskan SPT mana yang digunakan sebagai acuan dasar dalam membangun Sistem Informasi Manajemen.
      Akibat dari kesulitan diatas pengembangan sistem informasi manajemen yang banyak dilakukan saat ini adalah pengembangan sistem informasi untuk organisasi secara keseluruhan dimana pengembangan SPT sudah merupakan bagian dari pengembangan tersebut sehingga bagi sebagian praktisi dan pakar sistem informasi, SIM dianggap sebagi sistem informasi uang yang menghasilkan informasi bagi semua tingkatan manajemen dan diberbagai fungsi organisasi yang dapat dipecah menjadi beberapa sub sistem informasi ditambah dengan sistem informasi eksekutif yang khusus dirancang untuk para eksekutif.

2.      Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
    Subsistem informasi didalam suatu organisasi untuk kepentingan eksekutif disebut sebagai sistem informasi eksekutif. Sistem informasi ini dibangun karena aktivitas para eksekutif tidak terstruktur dengan baik, para eksekutif tidak banyak berurusan dengan intern perusahaantapi lebih banyak keluar sehinga perlu ada sistem informasi yang bisa menampung data-data tidak terstruktur yang diterimanya, dan mengolahnya menjadi informasi yang harus selalu siap setiap saat bila diperlukan. Jadi sistem informasi eksekutif pada dasarnya merupakan gabungan  dari sistem informasi yang dapat menangani data-data yang diterima oleh eksekutif dari luar, data-data hasil pemikiran eksekutif dan ringkasan dari informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dari berbagai fungsi organisasi.
a.       Sistem Pendukung Eksekutif (SPE)
Beberapa penulis mengatakan bahwa SIE hanya memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif sedangkan SPE memberikan kebutuhan informasi, komunikasi dan analisis dengan dukungan artificial intelijen.
b.      Model Sistem Informasi Eksekutif
Eksekutif menggunakan database organisasi perusahaan yang berisi data-data yang berasal dari sistem pengolahan data (SPT) ditambah dengan e-mail yang digunakan oleh para eksekutif untuk mengirim dan menerima surat elektronik, kalender elektronik, untuk membuat jadwal dan software untuk mencatat catatan-catatan pribadi.
3.      Sistem Informasi Keuangan
      Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan.
Subsistem input keuangan :
a.       Subsistem informasi akuntansi keuangan mencatan (menjurnal) semua transaksi keuangan perusahaan, mengelompokkanya berdasarkan akun yang tersedia ke dalam buku besar dan mengikhtisarkannya dalam bentuk neraca serta rugi laba.
b.      Sistem informasi keuangan menghasilkan laporan keuangan
c.       Subsistem audit intern membantu sistem informasi akuntansi dengan data dan informasi internal yang diperoleh sebagai hasil evaluasi yang dilakukan oleh audit intern.
d.      Subsistem intelejen keuangan mengumpulkan data yang berasal dari lingkungan luar perusahaan yang mempengaruhi arus uang komunitas keuangan, pemegang saham, pemilik dan pemerintah.
Subsistem Output Keuangan :
a.       Subsistem informasi peramalan jangka panjang, antara lima sampai sepuluh tahun, sebagai dasar untuk perencanaan strategis.
b.      Subsistem informasi manajemen dana berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan.
c.       Subsistem informasi pengendalian menyiapkan anggaran operasi tahunan dan memberikan masukan-masukan kepada manajer.
4.      Sistem Informasi Pendidikan
      Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran.
      Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
      Sedangkan pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi yang didalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai, dan ketrampilan-ketrampilan, di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat dari generasi ke generasi.
      Manajemen sistem informasi pendidikan adalah sistem yang didesain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan.
Sistem informasi memiliki 5 komponen utama pembentuk yaitu :
a.       Komponen Perangkat Keras (Hardware)
b.      Komponen Perangkat Lunak (Software)
c.       Komponen Sumber Daya Manusia (Brainware)
d.      Komponen Jaringan Komputer (Netware)
e.       Komponen Sumber Daya Data (Dataware)
      Ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan konsep dasar dari sistem pendidikan. Jenjang pendidikan terdiri atas 3 klasifikasi yaitu pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Pendekatan sistem informasi  masing-masing jenjang pendidikan tersebut tentu berbeda karena peraturan yang memayungi masing-masing jenjang pendidikan tersebut juga berbeda. Setiap sekolah hendaknya diberikan fasilitas teknologi komputerisasi yang nantinya akan membangun suatu situs web masing-masing sekolah. Selanjutnya situs web ini ditampung dalam suatu server yang terletak di provinsi masing-masing yang terhubung dengan daerahnya. Kemudian terkumpul menjadi web nasional sehingga seluruh sekolah yang ada di Indonesia bisa bertukar informasi mengenai sekolah masing-masing.
5.      Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
      Manajemen Sumber Daya Manusia secara garis besar meliputi aktivitas merencanakan, menerima, menempatkan, melatih, dan mengembangkan, serta memelihara atau merawat sumber daya atau anggota perusahaan.
      Agar perencanaan berjalan secara efektif, manajer sumber daya manusia harus mempertimbangkan 2 faktor utama, yaitu :
a.       Rencana Strategis Organisasi yang menentukan sumber daya manusia bagaimana yang dibutuhkan
b.      Masa depan lingkungan perusahaan seperti masalah ekonomi.
      Rencana strategis dan lingkungan eksternal tersebut dioperasikan secara bersama. Secara garis besar menetukan batasan-batasan bagaimana sebaiknya SDM harus beroperasi.
a.       Penerimaan
Ada dua macam penerimaan karyawan, yaitu :
1)      Penerimaan Umun
Penerimaan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan SDM pada tingkat operasional.
2)      Penerimaan Khusus
Penerimaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan SDM pada tingkat yang lebih tinggi atau tenaga ahli.
Sebelum SDM diterima ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh bagian penerimaan, yaitu :
1)      Analisis pekerjaan dan tanggung jawab
Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai aktivitas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh SDM baru.
2)      Uraian tugas dan jabatan
Aktivitas ini dilakukan dengan mengisi pernyataan secara tertulis mengenai apa-apa yang harus dilakukan dan menjadi tanggung jawab suatu pekerjaan tertentu.
b.      Pemilihan
Aktivitas ini dilakukan dengan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari formulir pendaftaran atau lamaran, adapun tahap-tahap yang dilakukan adalah :
1)      Melengkapi berkas lamaran
2)      Interview penyaringan awal
3)      Test
4)      Penelitian latar belakang
5)      Interview pemilihan secara mendalam
6)      Uji kemampuan fisik
7)      Penawaran pekerjaan
c.       Sosialisasi
Aktivitas ini dilakukan untuk membantu SDM yang baru diterima agar secara umum harus dapat beradaptasi dengan lingkungan intern organisasi, dan mengetahui tanggung jawab yang diembannya.
d.      Pelatihan dan Pengembangan
Dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja SDM saat ini agar mampu melaksanakan tugas yang diberikan secara efektif dan efisien, sedangan program pengembangan dimaksudkan untuk mempromosikan SDM tersebut.
Ada empat prosedur untuk menentukan kebutuhan pelatihan dalam organisasi :
1)      Penilaian kinerja
2)      Analisis kebutuhan pekerjaan
3)      Analisis organisasi
4)      Survei Sumber Daya Manusia
Empat metode pengembangan yang umum digunakan untuk melatih seseorang dalam pekerjaannya (on the job), yaitu :
1)      Pelatihan atasan kepada bawahan (coaching)
2)      Rotasi Pekerjaan
3)      Polatihan Posisi
4)      Aktivitas pekerjaan yang direncanakan
e.       Penilaian Kinerja
Aktivitas ini dilakukan dengan membandingkan antara kinerja secara individu/organisasi/suborganisasi dengan standar yang telah ditentukan. Ada tiga macam penilaian kinerja yaitu :
1)      Penilaian informal adalah proses yang dilakukan terus menerus untuk memberikan masukan kepada bagian yang lebih bawah tentang seberapa baik mereka melakukan pekerjaannya.
2)      Penilaian formail secara sistematis adalah penilaian yang dilakukan antara satu tahun sekali atau dua kali.
f.       Promosi, mutasi, penurunan pangkat, pemecatan
SDM yang menunjukkan kinerja yang baik akan dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi sedangkan SDM yang memiliki kinerja rendah akan diturunkan pangkatnya, dipindahkan ke posisi kurang penting atau dipecat.
6.      Pentingnya Informasi Manajemen dalam Pendidikan
      Salah satu agenda reformasi pendidikan adalah perbaikan mutu pendidikan yang dimulai dari tingkat prasekolah, SD, SLTP, SMU, sampai perguruan tinggi dan kegiatan non formal di dalam kehidupan masyarakat.
      Manajemen dalam pendidikan diperlukan untuk mengantisipasi perubahan global yang disertai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Perubahan itu sendiri sangat cepat dan pesat, sehingga perlu ada perbaikan yang berkelanjutan (continous improvement) dibidang pendidikan sehingga out put pendidikan dapat bersaing dalam era globalisasi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi. Persaingan tersebut hanya mungkin dimenangkan oleh lembaga pendidikan yang tetap memperhatikan kualitas/mutu pendidikan dalam pengelolaannya. Suatu sistem pendidikan dikatakan berkualitas/bermutu, jika proses belajar mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melaui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan.
      Demi tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas, diperlukan manajemen pendidikan yang dapat menggerakkan segala sumber daya pendidikan. Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya. Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Husaini, 2010:9).
Beberapa kendala manajemen pendidikan Indonesia yang belum menunjukkan kemajuan sampai saat ini, antara lain :
a.       Dampak manajemen yang sentralistik
Kecenderungan tentang terjadinya sentralisasi yang berlebihan (over centralization) pada perintah pusat telah dirasakan hampir pada semua aspek manajemen pendidikan.
b.      Mekanisme pendanaan oleh pemerintah
Komersialisasi pendidikan sangat dirasakan dalam semua jenjang pendidikan.
c.       Manajemen dan organisasi
Lembaga pendidikan terutama yang dibawah naungan Depdiknas harus tunduk pada peraturan-peraturan yang berlaku secara seragam untuk semua lembaga pendidikan.
d.      Problem Sumber Daya Manusia
Meskipun usaha untuk meningkatkan mutu tenaga pendidikan terus dilakukan, secara umum kualifikasi pendidikan para guru/dosen di Indonesia masih belum memadai.

7.      Peranan Informasi dalam Pemecahan Masalah Manajemen
      Setiap perusahaan maupun intansi pemerintah tidak akan pernah luput dari masalah. Banyak yang mengatakan pemecahan masalah adalah aktivitas terpenting yang dilakukan seorang manajer merupakan suatu gambaran yang terlalu disederhanakan. Pekerjaan dalam menyelesaikan masalah jauh lebih rumit daripada hanya sekedar pemecahan masalah.
a.       Pemecahan masalah dan dan pengambilan keputusan
Hasil dari pemecahan masalah adalah solusi. Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih. Biasanya pemecahan satu masalah akan membutuhkan beberapa keputusan.
b.      Tahapan-tahapan pemecahan masalah
Menurut Herbert A. Simon, pemecah masalah akan terlibat dalam empat hal :
1)      Aktivitas intelijen
Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi dalam lingkungan
2)      Aktivitas perancangan
Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan-kemungkinan tindakan
3)      Aktivitas pemilihan
Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia.
4)      Aktivitas peninjauan
Menilai pilihan-pilihan masa lalu.
Untuk melakukan masing-masing aktivitas, pemecah masalah harus memiliki informasi. Sistem Informasi yang dikembangkanoleh pengguna (user) maupun spesialis informasi, akan memberikan informasi ini.
B.     Pendekatan Sistem
1.      Definisi Pendekatan Sistem
      Beberapa peneliti melihat pendekatan sistem adalah sebagai perluasan dari metode pemecahan masalah, ketika seseorang menanyakan ‘apakah yang menjadi masalah?’, ‘apakah alternatif pemecahannya?’, ‘alternatif apakah yang paling baik?’ beberapa ahli melihat pendekatan sistem sebagai penyederhanaan jalan pikiran. Pada dasarnya pendekatan sistem merupakan kerangka kerja umum dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan pada empat pandangan utama .
a.       Pendekatan sistem mengharuskan  kita menentukansuatu sistem dalam bentuk karakteristik seperti yang diperkenalkan pada bagian sebelumnya.
b.      Pendekatan sistem mengharuskan kita mempertimbangkan sistem secara keseluruhan.
c.       Pendekatan sistem berasusmsi bahwa selalu ada beberapa alternatif, karena itu ada lebih dari satu cara dalam pemecahan masalah.
d.      Pendekatan sistem memerlukan penerapan metode ilmiah yang tahapan-tahapannya kalau diringkas adalah sebagai berikut :
1)      Lakukan observasi terhadap situasi dan permasalahan yang ada
2)      Tentuka permasalahan yang dapat diidentifikasi
3)      Rumusan rencana penelitian (termasuk hipotesis)
4)      Kumpulkan data dan lakukan pengujian hipotesis
5)      Rumuskan hipotesis baru dan kesimpulan
6)      Dokumentasikan hasil penelitian
      Metode ilmiah pada dasarnya merupakan analisis, yang berusaha untuk membuat keputusan yang tidak memihak atau diperkirakan sebelumnya. Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya (1910) diidentifikasi ada 3 seri penilaian dalam memecahkan suatu kontroversi yang memadai :
a.       Mengenali kontroversi
b.      Menimbang klaim alternatif
c.       Membentuk penilaian
Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem :
Tahap I  : Usaha Persiapan
Langkah  1     : Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
                2     : Mengenali sistem lingkungan
                3     : Mengidentifikasi subsistem perusahaan
Tahap II : Usaha Definisi
Langkah  4     : Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
                5     : Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu
Tahap III : Usaha Solusi
Langkah  6     : Mengidentifikasi solusi alternatif
                7     : Mengevaluasi solusi alternatif 
                8     : Memilih solusi terbaik
                9     : Menerapkan solusi terbaik
                10   : Membuat tindak lanjut bahwa solusi itu efektif
2.      Penerapan Pendekatan Sistem
      Tahapan-tahapan pendekatan sistem :
a.       Tahap pertama (pernyataan tujuan)
Tujuan harus dapat dinyatakan dalam bentuk yang dapat diukur dan harus ditentukan kriteria kinerja. Tujuan dan kriteria harus spesifik, relevan, dan penting.
b.      Tahap kedua (sintesa)
Dalam menerapkan pendekatan sistem, sintesa berarti mengombinasikan bagian-bagian atau elemen untuk membentuk satu kesatuan.
c.       Tahap ketiga (evaluasi)
Pendekatan sistem pada tahap ini menilai setiap alternatif sistem secara terperinci untuk menilai kinerja dan menentukan sejauh mana sistem tersebut dapat memenuhi target yang ditentukan.
d.      Tahap keempat (pemilihan)
Melaksanakan pemilihan dari beberapa alternatif sistem berdasarkan pada hasil penilaian kita.
e.       Tahap kelima (penerapan)
Tahap terakhir dalam pendekatan sistem adalah penerapan sistem yang merupakan arah dimana kita pada akhirnya akan menemukan sebaik atau seburuk apa sistem kita sebenarnya bekerja dalam mencapai tujuannya.
3.      Penggunaan Konsep Sistem
Machol dan Miles menyatakan bila ciri-ciri berikut dipenuhi penerapan konsep sistem dapat memberikan banyak manfaat. Ciri –ciri tersebut adalah :
a.       Sistem harus buatan manusia
b.      Setiap komponen dari sistem harus memberikan andil dalam mencapai tujuan sistem secara keseluruhan
c.       Sistemnya besar, khususnya bila dilihat dari sudut biaya
d.      Beberapa fungsi biasanya dilakukan dengan mesin, yang lainnya dilakukan dengan manusia.
      Konsep-konsep sistem dapat bermanfaat untuk membantu melaksanakan fungsi manajemen agar lebih efektif.
4.      Siklus Hidup Sistem
a.       Sistem sebagai produk
Sistem sebagai produk berarti sistem dapat dibuat dan dapat diperjualbelikan.
b.      Sistem sebagai alat
Sistem sebagai alat berarti sistem tersebut digunakan oleh manajemen dalam mengoperasikan perusahaannya.
c.       Sistem sebagai pola pikir
Pola pikir sistem merupakan upaya yang dilakukan dalam proses pengambilan keputusan dengan berusaha memahami sistem dari suatu obyek/masalah yang sedang dihadapi.
5.      Sistem Antarorganisasi (IOS)
Menurut sudut pandang organisasi komponen penting dalam suatu organisasi dapat berupa tempat bekerja (work place), budaya (culture), kekayaan (asset), dan pengaruh di suatu organisasi. Suatu organisasi agar dapat beroperasi dengan lancar dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan, komponen-komponen yang dimilikinya harus berinteraksi dengan baik dan harmonis.

a.       Tempat Kerja (work place)
Upaya untuk mencapai tujuan organisasi dilakukan ditempat kerja dengan menyusun struktur organisasi, baik berbentuk lini, staff atau gabungan keduanya, dan membagi sumber daya manusia (SDM) yang ada berdasarkan keahlian dan pekerjaan yang harus dilakukan.
b.      Sumber Daya Manusia Bagian Operasional
SDM yang ada disuatu organisasi dapat dikelompokkan kedalam dua bagian besar yaitu SDM Informasi dan SDM Operasional.
SDM Informasi merupakan SDM yang terlibat dalam sistem informasi dan merupakan komponen dari sistem informasi (brainware) sedangkan SDM operasional merupakan komponen organisasi yang secara langsung berhubungan dengan proses produksi dan distribusi produk atau pelayanan.
c.       Budaya Perusahaan
Budaya dalam kaitannya dengan organisasi (corporate culture) didefinisikan sebagai cara-cara yang dilakukan oleh SDM di dalam organisasi tersebut. Budaya juga menggambarkan bagaimana SDM belajar untuk melakukan sesuatu di suatu organisasi.
d.      Kekayaan (Aset)
Kekayaan perusahaan (aset) dapat didefinisikan dengan cara yang berbeda ada yang menyatakan kekayaan perusahaan meliputi : uang, mesin, informasi dan metode. Dalam banyak hal informasi diperlukan untuk mengawasi atau menjaga kekayaan ini.
e.       Pengaruh
Adanya interaksi yang terjadi secara terus-menerus antara lingkungan dan organisasi, menyebabkan banyaknya informasi yang mengalir dari lingkungan ke dalam organisasi, dan sebaliknya dari organisasi ke lingkungan dimana hal ini akan memberikan timbal balik bagi kedua belah pihak.
6.      Manfaat dan etika dari Sistem Informasi
Dalam suatu masyarakat yang memiliki kesadaran sosial tentunya setiap orang diharapkan dapat melakukan apa yang benar secara moral, etis dan mengikuti ketentuan hukum yang berlaku. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar diseluruh organisasi.

Dari berbagai permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan pemanfaatan sistem informasi, dua hal penting yang menjadi tantangan manajemen untuk dihadapi yaitu :
a.       Memahami resiko-resiko moral dan teknologi baru
Perubahan teknologi yang cepat mengandung arti bahwapilihan yang dihadapi   setiap individu juga berubah dengan cepat begitu pula keseimbangan antara resiko danhasil serta kekhawatiran kemungkinan terjadinya tindakan yang tidak benar.
b.      Membangun kebijakan etika organisasi yang mencakup permasalahan dan etika dan sosial atas sistem informasi.
Manajemen bertanggungjawab untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menjelaskan kebijakan etika organisasi. Kebijakan etika organisasi berkaitan dengan sistem informasi meliputi ; privasi, kepemilikan, akuntabilitas, kualitas sistem,  dan kualitas hidupnya. Salah satu manfaat dari perkembangan teknologi komputer adalah informasi dapat dengan segera diperoleh dan pengambilan keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas.
BAB III
KESIMPULAN

        Sistem informasi manajemen mulai berkembang pada tahin 1960-an sebagai akibat dari makin meningkatnya kecepatan dan kekuatan komputer. Informasi haruslah relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap. Perkembangan (evolusi) sistem informasi berawal dari sistem pengolahan transaksi (SPT) kemudian berkembang pula Sistem Informasi Manajemen (SIM), sistem manajemen database (SMDB/DBMS), sistem informasi perkantoran atau otomatisasi perkantoran, sisitem pendukung keputusan (SPK/DSS), sistem pakar (SP/ES), sistem informasi eksekutif (SIE/EIS), dan sistem informasi strategic atau strategic information sistem (SIS). Pendekatan sistem adalah sebagai perluasan dari metode pemecahan masalah. Langkah-langkah pendekatan sistem terdiri dari tahap persiapan, tahap usaha definisi, dan tahap usaha solusi. Siklus hidup setem terdiri dari sistem sebagai produk, sistem sebagai alat, dan sistem sebagai pola pikir.


DAFTAR PUSTAKA

Darmawan Deni, Fauzi Kunkun Nur (2013). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya

3 komentar:

  1. bagi teman - teman yang bingung mencari refrensi
    tugas mata kuliah sistem informasi,
    makalah sistem informasi,
    praktikum. silahkan saja
    >>klik disini<< seputar perkuliahan
    sistem informasi di sini di share berbagai hal yang berhubungan dengan
    ilmu teknologi informasi dan komunikasi khususnya seputar sistem informasi silahkan
    >>Klik Disini<<

    BalasHapus
  2. artikelnya sangat bermanfat sekai gan...

    www.forhealthly.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    BalasHapus

INFO PENDIDIKAN

BERITA NASIONAL

eBooks Search

Allbookez.com - Free eBooks search

NUMPANG PROMOSI

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online



Zafira Property